Kamis, 17 Januari 2013

Mengapa Sekolah Musik Berbeda dengan Sekolah Kejuruan lain?

Andrea Bocelli, Salah satu Musisi Vokalis Tunanetra ternama 
Kita tahu, bahwa semua orang pasti punya bakat tersendiri dalam diri mereka. Hanya saja, bagi mereka yang memiliki bakat di bidang Musik, tentu saja berbeda dengan yang lain. Mengapa demikian?

Musik adalah bahasa, ya, bahasa yang diungkapkan lebih dalam melalui Bunyi dan Suara yang bersatu di dalam nada dan harmoni. Bahasa dimana manusia dapat mengkomunikasikan perasaan, kebutuhan, dan macam-macam segi kehidupan nya.
Unik, ya, orang yang memiliki bakat dalam bidang musik, katakanlah dia itu seorang Vokalis, pasti memiliki citarasa lain daripada seniman lainnya. Maka, Seni adalah suatu hal yang relatif, termasuk Musik. Maka, tiada seorang Musisi pun yang dapat dibanding-bandingkan dengan Musisi lainnya.
Sederhana, ya, karena Sekolah Musik mendidik siswa dan siswi nya untuk semakin mengutamakan kesederhanaan dalam berkarya. Bahan boleh sedikit, tapi disulap menjadi penuh makna. Taruhlah contoh, lagu "The Prayer" yang dipopulerkan oleh Andrea Bocelli dan Celine Dion bisa dibuat lebih cocok untuk semua jenis suara manusia. (Sopran, Alto, Tenor, dan Bas)
Imanah, artinya, seorang Musisi haruslah merasa dirinya BUKAN APA-APA dengan penuh iman , bukan berarti minder, melainkan merendahkan hati dan dirinya di hadapan Tuhan sendiri. Karena, seperti pepatah bijak berkata: "Di atas bumi masih ada langit, di atas langit ada Tuhan yang berkuasa."
Kreatif dan Inovatif, artinya dengan memanfaatkan kemampuan berpikir lebih dari yang lain, mereka dapat menciptakan sesuatu yang sangat baru bagi orang lain, bahkan semoga bisa merubah hidup dan kemampuan berpikir orang lain yang barangkali masih dangkal.

Itulah mengapa sekolah musik itu berbeda dengan Sekolah Kejuruan lain. Tapi ingatlah selalu, bahwa kita harus selalu rendah hati di depan orang lain, tanpa gila hormat sedikit pun.

(Albertus Magnus Iwo, Kelas 10, SMK Seni Musik Sarasvati)

Jumat, 14 September 2012

Cara Membuat Palungan Natal paling sederhana

Dari sekian banyak kreasi di Gereja Katolik, kayaknya yang paling membutuhkan biaya besar cuman kreasi yang satu ini lho. Tapi, meskipun menghabiskan banyak biaya, kreasi ini paling mendidik secara Alkitabiah......dan lebih bagus lagi kalau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (termasuk gue dan lu pada, Jangan Lupa!) Untuk sebabnya, kayaknya kalian cari sendiri deh di Alkitab (hehehehe) . Nah, daripada kita berlama-lama, langsung gue kasitau aja nih cara yang paling mudah dan sederhana untuk membuat Palungan Natal. 
Alat dan Bahan: 
1. Kertas Koran bekas atau Kertas kantong Sack Semen (Biasanya yang warna coklat muda) yang udah di lipat-lipat kagak karuan jadinya 
2. Pilox warna (Hitam, emas, hijau tua, atau silver, dll ), biasanya kita tinggal pilih dan kombinasikan warnanya sesuai kebutuhan. 
3. Patung Set Natal dalam berbagai ukuran (sesuaikan tinggi palungan dengan tinggi patung set natalnya!) 
4. Wallpaper (berbagai warna dan gambarnya, disesuaikan dengan keadaan ), atau Karpet warna hijau tua atau muda, atau bahkan kertas koran atau semen saja, sebagai ALAS Palungan. 
5. Kardus bekas (untuk kandang), keranjang parcel (untuk gua), langkah ini tidak usah apabila memang sudah ada kandang khusus atau ide lain tentang pembuatan palungannya sendiri. 
6. Tanaman plastik atau kering (Usahakan yang ada hubungan dengan tema natalnya) 
7. Rumput kertas. Ada banyak cara dan penggantinya. 
8. Batu-batu kecil dari Aquarium atau dari taman yang tidak dipakai lagi. 
9. Lampu Natal (Atur jumlahnya sesuai Biaya yang direncanakan) 
10. Lampu pijar 5 watt untuk di palungan
11. Lampu sorot apabila diperlukan. 
12. Kerangka utama (Meja, kursi kecil, dsb, tergantung keadaan dan imajinasi lo) 
13. Selotip atau stepler untuk kertas semen dan koran nya 
14. Karton warna biru tua
15. Kertas berbentuk bintang jika ada atau dibuat sendiri dari kertas lipat 
16. Kain warna putih (Bukan taplak) 

Langkah kerja: 
  • Susunlah Alas dan Kerangka utama sesuai imajinasi lo. Kalau ada karton biru tua bisa dipakai untuk dindingnya dan kemudian ditempeli bintang-bintang kecil. Jangan lupa kain warna putihnya kalo ada. atur sebagai latar belakang patung malaikatnya jika ada. 
  • Susunlah kerangka utama dan Tanaman plastik sesuai imajinasi dan keadaan tempatnya. 
  •  Lipat dulu kertas koran atau kertas semen nya secara berantakan, kemudian buka lagi lipatannya tanpa musti dirapikan lagi. Gunakan SEMUA kertas koran atau semen yang sudah dilipat gak karuan tadi untuk nutupin kerangka utama.
  •  Warnai kertas yang sudah disusun pada kerangka utama dengan Pilox berwarna seperti disebutkan di Bahannya. 
  • Letakkan kandang atau Gua atau apa pun yang dijadikan tempat bernaung patung set natal nya di atas kerangka utama. 
  • Letakkan batu-batu kecil di sekeliling kerangka utama, palungan dan tanaman plastik. 
  • Hiaslah karya lo ini dengan lampu-lampu natal yang ada dan lampu lain yang sesuai dengan keindahannya. 
  • Terakhir, letakkan patungnya deh. Aturlah supaya keluarga kudusnya (Yesus, Maria, Yusuf) nya tidak terpisah jauh, artinya harusnya dalam satu tempat bernaung. sementara gembala, binatang, atau orang majus nya harus menghadap ke arah palungan nya. (Tapi ingat, orang majus baru boleh diletakkan di hari jumat pertama tahun baru sebelum hari penampakan Tuhan yang merupakan pestanya lho) 
yah, gitu aja sih solusi dari gue. Kalo misalkan lo punya ide lain, moga-moga aja berhasil. Tuhan memberkati..........

Albert